Nganjuk - Meski masih dalam kondisi pandemic covid 19, Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini berdasarkan Surat Edaran Kemenag Nomor 27 Tahun 2022 tanggal 10 Oktober 2022 tentang upacara bendera peringatan Hari Santri Nasional dilaksanakan secara serentak pada tanggal 22 Oktober 2022. Dengan mengusung tema “Berdaya menjaga martabat kemanusiaan” merupakan tema yang diusung pada peringatan HSN kali ini. Dalam Surat Edaran tersebut juga ada ketentuan pakaian yang dikenakan oleh peserta upacara HSN.
Pelaksanaan Peringatan Hari Santri Nasional dikecamatan kertosono digelar Sabtu (22/10/2022) digagas dan dibentuk kepanitiaan oleh pengurus MWC NU Kertosono yang diketuai langusng ketua RMI Kertosono Djuwariyah, M.Pd.I.
Jajaran Forkopimcam Kertosono juga terlihat hadir memenuhi undangan panitia HSN Kecamatan Kertosono. Bahkan Inspektur Upacara langsung di pimpin oleh Camat Kertosono Mashudi Nurul Huda yang secara khusus berpakaian ala santri yang khas dengan sarung songkok dan berpakaian serba putih.
Turut hadir dalam peringatan Danramil Kertosono Kapten Mochtar Isnaini, Kapolsek Kertosono kompol Rahayu Rini, S.Pd. Ketua Tanfidziyah MWC NU Kertosono Abbas Ahmad yang didampingi Jajaran Rois Syuriah, Katib, Pengurus, serta Ketua Lembaga dan Banom dilingkungan MWC NU Kertosono.
Dalam sambutan Kepala Kemenag RI yang dibacakan Camat Kertosono Tema HSN tahun ini mengandung Maksud tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan yaitu Santri terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
“Peringatan Hari Santri bukanlah milik santri semata, hari santri adalah milik kita semua, milik semua komponen bangsa yang mencintai tanah air, milik mereka yang memiliki keteguhan dalam menjunjung nilai-nilai kebangsaan”ucapnya membaca teks dari Kementerian agama yang diterima Camat selaku pimppinan kecamatan kertosono.
Peringatan HSN dipusatkan di halaman kantor kecamatan kertosono dengan peserta upacara mencapai 600 orang yang terdiri dari perwakilan lembaga dan banom serta santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah kertosono.
Sementara usai acara, ketua MWC NU Kertosono Abbas Ahmad melalui HSN ini dirinya mengucapkan selamat kepada seluruh jiwa-jiwa santri yang berkontribusi besar bagi negara dan bangsa Indonesia selama ini. Spirit Hari Santri tahun ini semoga juga menjadikan MWC NU Kertosono semakin bertumbuh dan maju dalam mewujudkan kemashlahatan bagi umat.
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
Puncak acara peringatan upacara di tutup pemberian penghargaan kepada Pondok Pesantren tertua dan lembaga pendidikan al quran di wilayah kertosono yang berkontribusi serta masih tetap menjaga kelestarian budaya dan nilai yang dipegang teguh spirit santri serta membantu memberantas buta aksara baca al quran.
Ketua Panitia HSN Kecamatan Kertosono Djuwariyah saat dimintai keterangan atas penghargaan yang diberikan di momen hari santri ini mengatakan bahwa pemberian Reward pada sepuluh 10 TPQ tertua dan 4 Pesantren tertua di Kertosono ini adalah bertujuan sebagai ucapan terimakasih ta'dziman wa ikroman juga untuk meningkatkan motivasi intrinsik dari motivasi ekstrinsik, dimana upaya⊃2; maksimal yg dilakukan oleh pesantren dan TPQ yg dilakukan secara mandiri dalam upaya pemberantasan buta huruf baca tulis Al Qur'an dan pembentukan perilaku keagamaan sejak dini, begitupun pendampingan pesantren untuk ummat agar rakyat Indonesia ini cerdas dan berakhlak sehingga mampu mengawal peradaban menuju masyarakat kosmopolitan.
Adapun 4 pesantren tertua tersebut:1. Miftahul Ula Nglawak Kertosono2. Darul Mutaallimin Pandanasri Lambang kuning3. Al Musthofa Tegalarum 4. Babussalam Jabon Drenges serta TPQ tertua di Wilayah kertosono diantaranya TPQ Miftahul Huda, Babussalam, Nailul Huda, Al Hikmah, Darrusalam, Al Ikhlas, dan Nurul Huda.(faiz)